Google Website Translator

Sabtu, 11 Februari 2012

Konspirasi dalam proyek Wisma Atlet

                  Kasus ini sebenarnya sudah cukup lama kita dengar, namun sampai saat ini kita masing dibuat "pusing" olehnya. Harusnya sebagai negara hukum kita bisa dengan cepat membrantas korupsi dinegeri ini, namun sayang, yang diawasi maupun yang mengawasi sama-sama korupsi -Karni Ilyas- . Berikut adalah cuplikan barita dari metrotvnews.com : 
Wisma Atlet
             


             Metrotvnews.com, Jakarta: Terdakwa kasus suap proyek Wisma Atlet disebut pernah mengucurkan dana besar ke DPR untuk mengurus proyek pembangunan Wisma Atlet. Pihak yang menerima dana tersebut menggunakan sandi 'Senayan'.

Hal itu diungkapkan Yulianis saat menjadi saksi persidangan kasus dugaan suap proyek Wisma Atlet di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Rabu (25/1). "Total 1,1 juta dolar Amerika dalam beberapa kali pemberian," terang Yulianis.

Yulianis mengatakan, uang biasanya diantar oleh kurir atau sopir PT Permai Grup, perusahaan milik Nazaruddin. 

 "Jika Bapak (Nazaruddin) di DPR, sopir saya lutfhi, Dadang, dan Bari yang mengantar," kata Yulianis.
Dijelaskan Yulianis, Nazaruddin telah mengeluarkan 450 ribu
Yulianis Dalam Sidang Wisma Atlet

dolar AS pada 30 April 2010. Di tanggal yang sama, keluar juga dana 50 ribu dolar AS, 200 ribu dolar AS dan 400 ribu dolar AS. Yulianis mengatakan semuanya tercatat dalam pembukuan.

Tercatat pula ada alokasi dana untuk mengamankan proyek-proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta beberapa orang di DPR. Paul Nelwan disebut mendapat Rp 150 juta. Sementara Angelina Sondakh dan Wayan Koster dapat Rp 5 miliar.

"Bu Mindo Rosalina Manullang (Rosa) mengatakan ada yang ke Sesmenpora Wafid Muharam, Paul Nelwan. Ada juga yang ke Angelina Sondakh dan Wayan Koster," kata Yulianis.(IKA)

Hmm... bukan tidak mungkin masih akan ada tersangka lain dalam kasus Nazaruddin, berikut kutipan Yulianis "Dijelaskan Yulianis, Nazaruddin telah mengeluarkan 450 ribu dolar AS pada 30 April 2010. Di tanggal yang sama, keluar juga dana 50 ribu dolar AS, 200 ribu dolar AS dan 400 ribu dolar AS." makin menambah misteri kasus ini, pasalnya pada tanggal yang sama Nazaruddin mengeluarkan dana yang jumlahnya berbeda, kemana kah dana-dana tersebut mengalir? Apakah semua tertuju pada satu pihak/orang-orang yang terlibat tersebut? dan kenapa yang menjadi momok media hanya Nazaruddin, Anas Urbaningrum, dan Angelina Sondakh? Bukankah dana tersebut juga pernah tercatat dalam pembukuaan?.

Aliran Dana 

     Ada kemungkinan aliran dana tersebut jatuh ditangan para "saksi" sebagai uang tutup mulut, jika pihak yang terlibat menolak menerima fee tersebut pastilah sudah sejak awal melaporkan masalah tersebut ke BPK dan KPK. Namun benar saja, pastilah ada pihak yang membocorkannya, sehingga masalah tersebut bocor dan disorot media, saya tak akan menuduh pihak manapun terlebih dahulu, terlalu dini untuk mengambil kesimpulan.

Orang-Orang Yang Sama

    Apakah yang menerima fee tersebut adalah orang-orang yang sama? sepertinya tidak, kenapa? coba kita pikirkan, dalam proyek pastilah ada beberapa pihak yang memiliki tugas masing-masing, entah itu bagian yang mengawasi, koordinator, dan keuangan, jika salah satu dari mereka tidak ikut ambil bagian, pastilah sejak awal kasus ini sudah terkuak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar