Google Website Translator

Jumat, 25 Mei 2012

Birokrasi Setengah Hati Negeri Ini

              Dalam tulisan kali ini saya akan mengangkat tema tentang Soeharto. Atas permintaan salah satu kerabat saya, jujur saja saya sebenarnya ga berani nge-posting tentang Soeharto dkk klo bukan kamu yg minta, hehe..
              Korupsi seakan sudah menjadi sebuah tradisi lama di Indonesia, bahkan yg merasakan efek korupsi di Indonesia ini bukan cuma bangsa kita sendiri, namun juga Belanda pada masa lalu. Kenapa Belanda? karena VOC juga bangkrut karena korupsi. Ok, kembali ke tema. Kekuasaan selama 32 tahun itu bukanlah waktu yg singkat, pastilah banyak sekali perubahan dan pengaruh bahkan pengaruhnya bisa terasa sampai 50 tahun mendatang. Kenapa? karena pada era Soeharto, berbagai perjanjian dengan asing telah di tekankan, salah satunya perjanjian dengan perusahaan freeport dimana sampai sekarang pun perjanjian tersebut masih jalan. Bicara tentang Freeport, Freeport itu sejatinya adalah perusahaan minyak Amerika yg hampir bangkrut di Kuba dengan mencoba mencari peruntungan di Indonesia dan hasilnya seperti yg kita ketahui.
              Pada saat reformasi, mahasiswa Trisakti turun jalan. Mereka meneriakan berbagai aspirasi, mulai dari kesejahteraan yg buruk hingga menuntut Soeharto untuk turun. Mereka turun jalan dengan jumlah yg tidak main-main banyaknya. Kerusuhan tidak terelakan, bahkan soerang relawan berusia 18 tahun bernama Ita Martadinata Haryono yg masih duduk dibangku SMU pun diperkosa dan dibunuh karena aktivitasnya. Sungguh tragis. Selain itu konsentrasi massa juga tertuju pada toko-toko sepanjang jalan yg mereka lewati, bahkan ada beberapa pemilik toko yg menuliskan "milik pribumi" dan "pro-reformasi" didepan tokonya. Oh ya, Soeharto memiliki beberapa kroni salah satunya adalah orang yg disebut temanmu sebagai The King of Corruptor yg (sampai saat ini) menyebarkan berbagai konspirasi. Alasan penyebaran konspirasi tak lain dan tak bukan adalah untuk menutupi Tap MPR bentukan Amin Rais yg pertama. Tap MPR dibuat oleh Amin Rais ( yg saat itu menjabat sebagai ketua MPR) untuk menenangkan ratusan massa yg terdiri dari mahasiswa untuk menuntut reformasi.
             Tap MPR pertama yaitu isinya, memberantas semua kasus korupsi yg dilakukan oleh keluarga cendana beserta kroninya, namun sayangnya para kroni tersebut berhasil mengalihkan isu dari media sehingga lama-kelamaan Tap MPR sudah tak terdengar lagi beritanya. Bermacam-macam propaganda telah diluncurkan para kroni untuk melupakan Tap MPR, salah satunya yaitu dengan menumbuhkan kasus-kasus korupsi baru dan dibikin seheboh mungkin supaya masyarakat melupakakn Tap MPR tersebut. Harus diakui bahwa kroni telah berhasil mengalihkan isu. Pernahkah kita melihat demo yg menuntut supaya kasus Mei 1998 dituntaskan? lebih-lebih yg tercantum di Tap MPR? aku rasa TIDAK! Sekian tulisan dari saya ya Putri,